Selasa, 27 Oktober 2020

model diagram interaksi antarpelaku ekonomi sederhana kls x ipa 4,2 jam 6,7 dan 9,10

 assalamualaikum ank shaleh n shaleha...smg kita smua di beri nikmat sehat...utk materi x ini baca dan pahami...yg kurang paham tlg wa ke ibu atau bs jg lwt komen blog..utk absensi ibu lihar dari group wa saja nak...itu saja perintahnya...wass

 Contoh Circular Flow Diagram 2, 3 dan 4 Sektor Serta Penjelasannya


Circular Flow Diagram 2, 3 dan 4 Sektor Serta Penjelasannya | Pelaku kegiatan ekonomi, masing-masing memainkan dua peran pada arus lingkar kegiatan ekonomi, yaitu sebagai konsumen (Firm) atau sebagai produsen (Household). Jika kedua peranan tadi dihubungkan dalam suatu pola, maka akan terjadi hubungan timbal balik atau sirkulasi flow yang menurut istilah ekonomi disebut arus lingkaran kegiatan ekonomi.

Arus lingkaran kegiatan ekonomi bisa berlangsung di antara pelaku pelaku ekonomi.


Perekonomian (Circular Flow Diagram) 2 Sektor / Sederhana

Pengertian perekonomian sederhana adalah aliran-aliran yang menggambarkan perputaran arus uang dan barang di antara dua pelaku kegiatan ekonomi diantaranya rumah tangga keluarga dan rumah tangga produsen (Perusahaan).

Perekonomian 2 sektor pada diagram di bawah ini akan dijelaskan tentang aliran pendapatan pada perekonomian yang hanya melibatkan Dua pelaku kegiatan ekonomi silahkan perhatikan diagram berikut:

Diagram siklus interaksi antar pelaku kegiatan ekonomi 2 sektor

Diagram siklus interaksi antar pelaku kegiatan ekonomi 2 sektor.

Diagram 1 tersebut mencerminkan, bahwa sektor rumah tangga konsumen akan menjual faktor produksi kepada sektor rumah tangga produsen (perusahaan), supaya mendapatkan pendapatan.

Artinya faktor produksi yang diberikan oleh sektor rumah tangga konsumen yang meliputi tenaga kerja, tanah, keahlian atau modalnya kepada perusahaan (garis a


Dalam hal ini, perusahaan akan memberikan balas jasa atas faktor produksi yang diberikan oleh sektor rumah tangga. Balas jasa tersebut berupa:

  1. Upah,
  2. Gaji bagi tenaga kerja,
  3. Sewa untuk tanah,
  4. Sewa atau bunga untuk modal dan
  5. Keuntungan bagi keahlian. (garis b).

Dari balas jasa (atas faktor produksi yang mereka berikan kepada perusahaan) dimiliki oleh sektor rumah tangga konsumen, maka secara otomatis rumah tangga mempunyai pendapatan yang bisa dibelanjakan (pendapatan setelah dikurangi tabungan dan pajak) pada sektor perusahaan yang berupa pembelian barang dan jasa (garis c bawah).

Selanjutnya, barang dan jasa tersebut akan diserahkan oleh sektor rumah tangga produsen kepada sektor rumah tangga konsumen (garis d)

Perekonomian (Circular Flow Diagram) 3 Sektor / Tertutup

Yang dimaksud dengan perekonomian 3 sektor adalah aliran atau perputaran arus uang dan barang di antara tiga pelaku kegiatan ekonomi yaitu pemerintah dengan rumah tangga dan perusahaan.

Berikut ini adalah diagram pada aliran interaksi perekonomian 3 sektor. Silahkan perhatikan diagram 2 berikut ini:

Diagram siklus interaksi antar pelaku kegiatan ekonomi (circular flow diagram) 3 sektor

Diagram siklus interaksi antar pelaku kegiatan ekonomi (circular flow diagram) 3 sektor.

Tahukah Kamu?

Tahukah kamu? Hal apa saja kah yang merupakan kebocoran dalam siklus aliran pendapatan? Jawabannya adalah komponen seperti Tabungan (S: Saving), Pajak (T: Tax) dan Impor (M: Impor) menurut Teori Ekonomi Mikro adalah kebocoran bagi siklus pendapatan karena apabila ditambah menyebabkan penurunan pendapatan nasional.

Lalu komponen apa yang bisa meningkatkan pendapatan nasional?


Investasi (I: Investment), pengeluaran pemerintah (G: Goverment) dan ekspor (X: Eksport) merupakan suntikan (injections) dalam siklus aliran pendapatan, dan jika ditambah akan meningkatkan pendapatan nasional.


Perekonomian (Circular Flow Diagram) 4 Sektor / Terbuka

Pengertian Perekonomian 4 Sektor adalah kegiatan perekonomian yang menimbulkan arus barang dan jasa dari dalam negeri ke luar negeri (ekspor) atau sebaliknya (impor).

Berikut ini adalah diagram pada aliran interaksi perekonomian 3 sektor. Silahkan perhatikan diagram 3 berikut ini:

Gambar diagram siklus interaksi antar pelaku kegiatan ekonomi (circular flow diagram) 4 sektor

Gambar diagram siklus interaksi antar pelaku kegiatan ekonomi (circular flow diagram) 4 sektor.

Dari bagan 1,2,3 diatas bisa kita lihat perbedaan antara interaksi dari pelaku ekonomi dalam perekonomian sederhana (diagram 1), perekonomian tertutup (diagram 2) dan perekonomian terbuka (di




Setiap negara di belahan dunia manapun sudah melakukan interaksi ekonomi dengan melibatkan sektor luar negeri.

Sektor rumah tangga, perusahaan dan pemerintah adalah perekonomian domestik.


Apabila suatu negara tidak melakukan interaksi dengan sektor luar negeri, perekonomian tersebut dinamakan perekonomian tertutup (closed economy). Apabila perekonomian terjadi interaksi dengan sektor luar negeri maka disebut sebagai perekonomian terbuka (open economy) dan jika terjadi interaksi dengan luar negeri, maka ditandai dengan mekanisme impor dan ekspor.

Ekspor sendiri merupakan aliran pendapatan daro perekonomian luar negeri ke perekonomian domestik, sedangkan impor meruapakan aliran pengeluaran dari perekonomian domestik ke perekomonian luar negeri.


jenis tenaga kerja dan masalah ketenagakerjaan kelas xi ipa 4 jam 1,2

 assalamualaikum ank shaleh n shaleha ...smg sll kt sll di berikan nikmat sehat ya nak...aamiin...kali ini materi yg akn kt pelajari adalah [ lihat dan perhatikan apa yg sdh ibu buat di blog]...tugasnya adalah baca dan simak ...apabila ada yg kurang di mengerti kalian bs tanya langsung ke wa ibu atau komen di blog...utk absensi akn ibu lihat di komen group...oke wass

Salah satu komponen penting penggerak perekonomian suatu bangsa adalah tenaga kerja. Hal ini dikarenakan, adanya keterlibatan tenaga kerja secara langsung pada sebuah proses produksi barang maupun jasa yang mampu menggerakan roda perekonomian, sehingga berdampak positif terhadap pembangunan ekonomi.

Berdasarkan Undang-undang (UU) Ketenagakerjaan no. 13 tahun 2003, tenaga kerja itu sendiri merupakan setiap orang atau individu yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang ataupun jasa, untuk memenuhi kebutuhan pribadi maupun masyarakat. Pada umumnya, tenaga kerja memiliki kriteria yang harus dipenuhi, yaitu berada pada usia produktif atau usia kerja yaitu antara 18 tahun sampai 64 tahun.

Adapun, jenis-jenis tenaga kerja di Indonesia terbagi menjadi 4, baik dilihat dari sisi kualitas, sifat, hubungan dengan produk, maupun jenis pekerjaan. Berikut adalah pembahasan secara detail dari jenis-jenis tenaga kerja yang berlaku di Indonesia, kita simak yuk!

Tenaga Kerja Berdasarkan Kualitas

Jika melihat dari sisi kualitas maka tenaga kerja dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu :

  • Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang membutuhkan pendidikan terlebih dahulu sebelum dapat melakukan pekerjaannya. Contohnya, guru, dokter, pengaca, polisi, dan lain sebagainya.
  • Tenaga Kerja Terlatih adalah tenaga kerja yang tidak memerlukan pendidikan dan hanya membutuhkan pelatihan terlebih dahulu sebelum dapat bekerja. Contohnya, tukang pahat, tukang jahit, supir, dan montir.
  • Tenaga Kerja Tidak terdidik adalah tenaga kerja yang tidak memerlukan pendidikan maupun pelatihan terlebih dahulu, pekerjaan dapat dilakukan bagi yang memiliki kemauan. Contohnya, tukang sapu, tukang sampah, tukang parker, kuli panggul, dan kuli bangunan.

Ketenagakerjaan: Pengertian, Peraturan & Masalahnya

peraturan ketenagakerjaan

PENGERTIAN KETENAGAKERJAAN

Ketenagakerjaan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama dan setelah selesai masa hubungan kerja, baik pada pekerjaan yang menghasilkan barang maupun pekerjaan berupa. Dari aspek hukum ketenagakerjaan merupakan bidang hukum privat yang memiliki aspek publik, karena meskipun hubungan kerja dibuat berdasarkan kebebasan para pihak, namun terdapat sejumlah ketentuan yang WAJIB tunduk pada ketentuan pemerintah dalam artian hukum publik. 

Lalu, apa saja yang berpotensi menjadi permasalahan dalam ketenagakerjaan? Simak ulasannya dalam artikel berikut ini!

 

PERATURAN & UU KETENAGAKERJAAN

Berdasarkan Undang-Undang No.13 Tahun 2013 tentang ketenagakerjaan dijelaskan bahwa Ketenagakerjaan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan tenaga kerja baik pada waktu sebelum, selama dan sesudah masa kerja. Peraturan tersebut dilandasi dengan tujuan  sebagai berikut:

  1. Memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan manusiawi
  2. Mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan  tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional dan daerah
  3. Memberikan pelindungan kepada tenaga kerja dalam mewujudkan kesejahteraan
  4. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya

 

Pasal 5 UU 13/2013 menegaskan bahwa setiap tenaga kerja memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pekerjaan tanpa adanya diskriminasi. Lebih lanjut, tenaga kerja dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok yaitu:

 

a. Tenaga Kerja Terdidik

Tenaga kerja yang mempunyai keahlian pada bidang tertentu atau khusus yang diperoleh dari bidang pendidikan. Sebagai contoh: dosen, dokter, guru, pengacara, akuntan dan sebagainya.

 

b.Tenaga Kerja Terlatih

Tenaga kerja yang memiliki keahlian pada bidang tertentu atau khusus yang diperoleh dari pengalaman dan latihan. Sebagai contoh: supir, tukang jahit, montir dan sebagainya.

 

c. Tenaga Kerja Tidak Terdidik dan Tidak Terlatih

Tenaga kerja yang mengandalkan tenaga, tidak memerlukan pendidikan maupun pelatihan terlebih dahulu. Sebagai contoh: kuli, pembantu rumah tangga, buruh kasar dan sebagainya.

Klasifikasi diatas mendorong pengaturan terkait pelatihan kerja sebagaimana diatur dalam Bab V UU 13/2013, agar kualifikasi tenaga kerja Indonesia dapat semakin baik.

Dalam pelaksanaan ketenagakerjaan, pelaku usaha dan tenaga kerja mengikatkan diri dalam suatu hubunga hukkum melalui ikatan atau perjanjian kerja yang sudah disepakati oleh kedua belah pihak, bersifat tertulis atau lisan dan dilandasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan yang berlaku. Hak dan kewajiban antara pengusaha dan tenaga kerja juga menjadi perhatian demi menciptakan keamanan dan kenyamanan saat melakukan aktivitas pekerjaan.

Apabila timbul perselisihan antara pengusaha dan tenaga kerja, maka hukum yang mengatur adalah Undang Undang No.2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial. Setiap bentuk perselisihan memiliki cara atau prosedur yang berlaku dan harus diikuti oleh kedua belah pihak baik itu melalui cara berunding, mediasi, konsiliasi, arbitrase maupun diselesaikan di Pengadilan Hubungan Industrial.

 

MASALAH KETENAGAKERJAAN

Masalah ketenagakerjaan dapat timbul karena beberapa faktor seperti pendidikan, kesempatan kerja maupun pertumbuhan ekonomi yang relatif rendah. Hal ini dialami oleh banyak negara yang termasuk Indonesia, karena hingga saat ini masih banyak pengangguran atau lebih tepatnya lagi orang yang tidak dapat bekerja karena minimnya lapangan pekerjaan.

 

Tiga masalah ketenagakerjaan yang sering terjadi di Indonesia:

 

1. Banyaknya Pengangguran

Disebabkan karena tingginya jumlah penduduk dan tidak diikuti dengan lapangan kerja yang cukup, permasalah ini merupakan yang paling utama di Indonesia. Begitu juga dengan rendahnya kualitas tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi yang menjadi faktor utama dalam timbulnya masalah ini.

 

2. Lapangan Kerja yang Rendah

Timbul akibat jumlah angkatan kerja yang produktif tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang disediakan. Hal ini menjadi salah satu pemicu masalah pengangguran.

 

3. Kualitas Tenaga Kerja yang Rendah

Tingkat pendidikan yang rendah baik formal maupun non formal. Kemampuan ekonomi masyarakat Indonesia tergolong rendah menyebabkan ketidakmampuan untuk meraih pendidikan yang tinggi.

Jumat, 23 Oktober 2020

tahapan pencatatan akuntansi buku besar xii ipa 5 jam 1,2

 assalamualaikum ank shaleh n shaleha utk materi hari ini catat n pahami...utk absensi di wa group ...kl kurang jelas kalian boleh bertanya lewat wa atau komen blog...oke tetap semangat smg kalian sll dalam keadaan sehat...wass

Contoh Bentuk Buku Besar

1. Buku Besar T

Buku Besar T

Sumber : http://apriantokuddy.blogspot.co.id/

2. Buku Besar Skontro (Standar)
Buku Besar Standar (Skontro)

buku besar

Dalam melakukan pencatatan buku besar, Rekening yang ada di sisi debet neraca dicatat sebagai saldo debet dan rekening yang di sisi kredit neraca dicatat sebagai saldo kredit. Pencatatan tanggal terjadinya transaksi yang diambilkan dari tanggal transaksi pada jurnal, ke kolom tanggal rekening buku besar yang bersangkutan.

Pencatatan keterangan yang diambilkan dari keterangan/ uraian dari jurnal ke kolom keterangan pada rekening buku besar yang bersangkutan. Pencatatan jumlah debet dalam jurnal ke kolom debet rekening yang bersangkutan, dan mencatat jumlah kredit dalam jurnal ke kolom kredit rekening yang bersangkutan.

Pencatatan nomor halaman jurnal ke kolom referensi (Ref) rekening buku besar yang bersangkutan. Jika rekening dalam jurnal sudah dibukukan ke dalam rekening buku besar, di kolom referensi jurnal dicatat nomor kode rekening yang bersangkutan.

Jika digunakan rekening yang berbentuk tiga kolom atau empat kolom, carilah saldonya dengan cara membandingkan antara jumlah saldo dengan pencatatan transaksi tersebut. Pencatatan debet akan menambah saldo debet atau mengurangi saldo kredit, sedangkan pencatatan kredit akan mengurangi saldo debet atau menambah saldo kredit.

 

Jumat, 16 Oktober 2020

tahap pencatatan akuntansi jurnal umum kls xii ipa 5 jam 1,2

 assalamualaikum ank shaleh n shaleha nya ibu...materi kali ini kalian rangkum dan perhatikan ...kl msh ada yg belum mengerti wa ibu ...utk absensi di wa group saja...wass        

Agar Anda lebih jelas, maka berikut akan disajikan ilustrasi soal untuk membuat contoh jurnal umum.

  1. Tanggal 5 Januari 2018, Pak Jaya menginvestasikan uangnya sebesar Rp500.000.000 pada perusahaannya PT Jaya Abadi.
  2. Tanggal 11 Januari 2018, dibayar uang sejumlah Rp20.000.000 untuk sewa kantor selama satu tahun.
  3. Tanggal 15 Januari 2018 membeli peralatan dan perlangkapan kantor masing-masing sebesar Rp10.000.000 dan Rp 5.000.000.
  4. Tanggal 20 Januari 2018 menerima pendapatan dari penjualan tunai sebesar Rp10.000.000.
  5. Tanggal 25 Januari 2018 membayar gaji pegawai untuk bulan Januari sebesar Rp20.000.000.

Analisis atau identifikasi transaksi

  1. Setoran modal membuat harta perusahaan bertambah dalam bentuk kas Rp500.000.000 (debit). Modal pak Jaya bertambah Rp500.000.000 pada sisi kredit.
  2. Harta perusahaan berupa kas berkurang Rp20.000.000 (kredit) untuk membayar sewa. Namun, perusahaan juga memiliki aset berupa sewa dibayar dimuka sebesar Rp20.000.000 (debit).
  3. Aset perusahaan berupa peralatan bertambah Rp10.000.000 dan berupa perlengkapan sebesar Rp5.000.000. Tetapi aset berupa kas perusahaan berkurang sebesar Rp15.000.000.
  4. Pendapatan dari penjualan membuat pendapatan bertambah pada sisi kredit sebesar Rp10.000.000. Aset perusahaan berupa kas bertambah Rp10.000.000 (debit).
  5. Beban gaji bertambah Rp25.000.000 (debit). Aset perusahaan berupa kas berkurang sebesar Rp25.000.000 (kredit).

Contoh Jurnal Umum

PT Jaya Abadi

Jurnal Umum

Per 31 Januari 2018

TanggalKeteranganRef.DebitKredit
5 Jan 2018Kas

Modal awal

500.000.000

 

 

500.000.000

11 Jan 2018Sewa dibayar dimuka

Kas

20.000.000 

20.000.000

15 Jan 2018Peralatan

Perlengkapan

Kas

10.000.000

5.000.000

 

 

15.000.000

20 Jan 2018Kas

Pendapatan

10.000.000 

10.000.000

25 Jan 2018Beban gaji

Kas

25.000.000 

25.000.000

TOTAL 570.000.000570.000.000

Itulah beberapa penjelasan mengenai contoh jurnal umum dan tahapan pembuatannya.