Menurut data BPS per-September 2017, jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 26,58 juta orang. Wow! banyak sekali ya, Squad. Perlu solusi untuk mengatasi atau paling tidak mengurangi tingkat kemiskinan yaitu dengan melakukan Perencanaan Pembagunan Ekonomi. Perencanaan pembangunan ekonomi merupakan awal dari membangun ekonomi menjadi lebih baik dari sebelumnya. Karena itu, perencanaan harus dirumuskan dengan matang, Squad agar pembangunan dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Di Indonesia perencanaan pembangunan nasionalnya dikoordinasi oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional). Tidak cuma Indonesia yang memiliki perencanan pembangunan ekonomi, tapi semua negara di dunia pasti memilikinya. Untuk mengukur keberhasilan perencanaan pembangunan ekonomi terdapat beberapa indikator keberhasilan yang dipakai oleh banyak negara, yaitu:
1. Struktur Ekonomi
Squad, perkembangan ekonomi dapat diukur dari perubahan sektor yang menyumbang kontribusi terbesar dalam pendapatan nasional. Contohnya, pergeseran sektor pertanian menjadi sektor industri.
2. Pendapatan per Kapita
Pertumbuhan ekonomi erat kaitannya dengan pendapatan perkapita. Jika pendapatan perkapita semakin naik, pasti disebabakan oleh perekonomian yang stabil. Artinya, kesejahteraan masyarakat akan terjamin, Squad.
3. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Terakhir adalah indeks pembangunan manusia (IPM) yang menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. Squad, indeks ini dibentuk oleh 3 (tiga) dimensi dasar yakni umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, serta standar hidup layak yang dapat dilihat berdasarkan pendapatan per kapita, angka harapan hidup, dan durasi lamanya sekolah.
Squad, untuk dapat dikatakan berhasil dalam perencanaan pembangunan ekonomi harus memenuhi indikator-indikator tersebut. Namun, berhasil tidaknya suatu perencanaan pembangunan ekonomi ini ternyata memengaruhi banyak faktor lho, yakni:
1. Barang-barang modal
Barang-barang modal (Sumber: carvaganza.com)
Barang-barang modal ini meliputi berbagai jenis barang yang digunakan untuk memproduksi output (barang dan jasa). Misalnya: mesin-mesin pabrik, peralatan pertukangan, dan sebagainya. Semakin banyak jumlah barang modal, barang dan jasa yang dihasilkannya pun akan semakin bertambah. Nah, meningkatnya hasil produksi barang dan jasa menandakan perekonomian mengalami pertumbuhan.
2. Teknologi
Kemajuan ekonomi di berbagai negara terutama ditimbulkan oleh kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi menimbulkan beberapa dampak positif dalam pertumbuhan ekonomi yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi menjadi lebih cepat.
3. Tenaga kerja
Tenaga kerja (Sumber: gurupendidikan.co.id)
Tenaga kerja masih merupakan faktor produksi yang dominan di negara-negara berkembang. Penduduk yang banyak akan memperbesar jumlah tenaga kerja. Penambahan tenaga kerja ini memungkinkan suatu negara menambah jumlah produksi dan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi.
4. Sumber daya alam
Sumber daya alam dapat mempermudah usaha untuk membangun perekonomian suatu negara. Sumber daya alam yang tersedia yang dimanfaatkan secara optimal akan membantu dalam proses pertumbuhan ekonomi.
5. Kewirausahaan (entrepreneurship)
Kewirausahaan merupakan kemampuan untuk berani mengambil risiko dalam melakukan suatu usaha memperoleh keuntungan. Wirausahawan akan investasi yang menyebabkan semakin luasnya kesempatan kerja, meningkatkan output nasional, dan pada akhirnya akan meningkatkan penerimaan negara berupa pajak, Squad.
Bagaimana, Squad? Seru sekali ya belajar tentang perencanaan pembangunan ekonomi. Ternyata untuk dapat berhasil dalam merencanakan banyak indikator yang harus dipenuhi, disamping banyak faktor yang memengaruhinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar