assalamualaikum ank shaleh n shaleha...smg sll dlm keadaan sehat, materi x ini lihat di blog..absensi di wa group..wass
Dalam membuat laporan keuangan, ada beberapa jurnal yang sifatnya wajib dibuat, ada juga yang sifatnya optional. Salah satu jurnal yang sifatnya optional adalam jurnal pembalik.
Pengertian Jurnal Pembalik
Jurnal pembalik adalah jurnal untuk membalik jurnal penyesuaian yang menimbulkan akun neraca. Jika tidak dibalik akan terjadi akun ganda. Dengan kata lain jurnal yang memiliki istilah lain reverse entry ini yang dibuat pada awal periode akuntansi berikutnya untuk membalik jurnal penyesuaian yang menimbulkan perkiraan riil baru.
Jurnal ini merupakan jurnal yang sengaja dibuat untuk membalik beberapa jurnal penyesuaian tertentu yang sudah disusun pada periode sebelumnya. Penyusunan jurnal ini dalam proses atau siklus akuntansi adalah opsional, artinya kita boleh membuat jurnal pembalik dan kita juga boleh tidak membuat jurnal pembalik.
Fungsi
Adapun fungsi dibuatnya antara lain untuk :
- Mempermudah pencatatan transaksi pada awal periode akuntansi yang baru, terutama yang berhubungan dengan ayat jurnal penyesuaian.
- Menyederhanakan penyusunan jurnal pada periode akuntansi berikutnya. Jurnal pembalik dapat memberikan manfaat bila perusahaan membuat ayat jurnal yang jumlahnya banyak.
- Meminimalkan kesalahan atau kekeliruan yang mungkin bisa terjadi, seperti menghindari pengakuan biaya atau pendapatan yang dobel karena penyusunan ayat jurnal penyesuaian.
Akun yang Membutuhkan Jurnal Pembalik
Tidak semua akun dalam jurnal penyesuaian membutuhkan jurnal pembalik. Tanda tanda suatu akun jurnal penyesuaian membutuhkan jurnal ini adalah apabila suatu akun jurnal penyesuaian memunculkan akun riil yang baru atau belum terlihat di neraca saldo. Beberapa akun jurnal penyesuaian yang membutuhkan jurnal pembalik antara lain:
Beban yang masih harus dibayar
Beban yang masih harus dikeluarkan/dibayar oleh perusahaan pada akhir periode akuntansi, sehingga beban tersebut masih akan berlanjut pada periode akuntansi berikutnya.
Beban yang dibayar di muka (jika tercatat sebagai beban)
Beban dibayar di muka adalah beban yang sudah dibayarkan namun belum dicatat sebagai beban pada periode tersebut. Beban dibayar di muka ini biasanya terjadi jika perusahaan membayar biaya transaksi dari pengeluaran perusahaan untuk periode tertentu.
Pendapatan yang masih akan diterima
Pendapatan yang masih akan diterima adalah pendapatan yang sudah terjadi namun karena beberapa alasan belum diakui sebagai pendapatan perusahaan.
Pendapatan yang diterima di muka (jika tercatat sebagai pendapatan)
Pendapatan diterima di muka adalah pendapatan yang diterima oleh perusahaan pada awal transaksi yang belum dilakukan kepada pelanggan.
Pemakaian atas perlengkapan (bila tercatat sebagai beban)
Perlengkapan yang digunakan secara terus-menerus oleh perusahaan kemudian dicatat sebagai beban dalam ayat jurnal penyesuaian.
Contoh Transaksi Jurnal Pembalik
1. Beban Dibayar di Muka
Beban telah dibayar terlebih dahulu atau dicatat sebagai beban. Jadi dibuatkan jurnal pembalik agar menjadi sewa dibayar di muka atau menjadi harta. Misalnya, pada 1 Desember 2017 dibayarkan uang sewa untuk 1 tahun sebesar Rp2.400.000, dicatat pada jurnalnya adalah sebagai berikut.
Beban sewa | Rp2.400.000 | |
Kas | Rp2.400.000 |
Pada 31 Desember 2017 dibuat ayat jurnal penyesuaian yaitu sebagai berikut.
Sewa dibayar di muka | Rp2.200.000 | |
Beban sewa | Rp2.200.000 |
Jurnal pembalik dari transaksi di atas adalah sebagai berikut.
Beban sewa | Rp2.200.000 | |
Sewa dibayar di muka | Rp2.200.000 |
2. Pendapatan Diterima di Muka
Pendapatan sewa yang belum direalisasikan akan dicatat sebagai pendapatan. Di sini Jurnal pembalik dibuat untuk menjadikan pendapatan sebagai sewa diterima dimuka. Misalnya, pada 1 September 2017 perusahaan telah menerima pendapatan sewa sebesar Rp2.400.000 untuk 6 bulan. Jurnal yang dibuat saat transaksi adalah sebagai berikut.
Kas | Rp2.400.000 | |
Pendapatan sewa | Rp2.400.000 |
Pada 31 Desember 2017 dibuat ayat jurnal penyesuaian sebagai berikut.
Pendapatan sewa | Rp800.000 | |
Sewa diterima di muka | Rp800.000 |
Jurnal pembalik atas transaksi tersebut adalah sebagai berikut.
Sewa diterima di muka | Rp800.000 | |
Pendapatan sewa | Rp800.000 |
3. Beban yang Belum Dibayar
Misalnya, pada 31 Desember 2017 terdapat gaji untuk bulan Desember yang belum dibayar perusahaan dengan rincian dana sebagai berikut.
– untuk karyawan bagian penjualan sebesar Rp1.750.000, dan
– untuk karyawan bagian kantor sebesar Rp1.500.000.
Gaji tersebut dibayarkan setiap tanggal 4 Januari 2018. Ayat jurnal penyesuaian yang dibuat pada 31 Desember 2017, yaitu sebagai berikut.
Beban gaji bagian penjualan | Rp1.750.000 | |
Beban gaji karyawan kantor | Rp1.500.000 | |
Utang gaji | Rp3.250.000 |
Pada awal periode, 1 Januari 2018 dibuat ayat jurnal pembalik sebagai berikut.
Utang gaji | Rp3.250.000 | |
Beban gaji bagian penjualan | Rp1.750.000 | |
Beban gaji karyawan kantor | Rp1.500.000 |
Adapun ayat jurnal yang dibuat pada saat pembayaran gaji, yaitu sebagai berikut.
Beban gaji bagian penjualan | Rp1.750.000 | |
Beban gaji karyawan kantor | Rp1.500.000 | |
Kas | Rp3.250.000 |
4. Pendapatan yang Belum Diterima
Misalnya, setiap tanggal 1 Mei dan 1 November perusahaan menerima bunga sebesar Rp600.000. Ayat jurnal penyesuaian yang dibuat pada 31 Desember 2017, yaitu sebagai berikut.
Piutang bunga | Rp600.000 | |
Pendapatan bunga | Rp600.000 |
Jurnal pembalik yang dibuat pada 1 Januari 2018, yaitu sebagai berikut.
Pendapatan bunga | Rp200.000 | |
Piutang bunga | Rp200.000 |
Adapun ayat jurnal yang dibuat pada saat pembayaran 1 Mei 2018, yaitu sebagai berikut.
Kas | Rp600.000 | |
Piutang bunga | Rp600.000 |
Itulah beberapa penjelasan mengenai jurnal pembalik. Pada dasarnya, pembuatan jurnal yang disebut dengan revesrse entry ini dalam sebuah perusahaan hanya kondisional bergantung dengan kebutuhan. Yang terpenting adalah pembuatan laporan keuangan perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar